Halo guys, kembali lagi dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang Pengertian, Manfaat Perlindungan terhadap Aspek-Aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS). Apa sih itu? Mari simak saja penjelasan berikut.
Pengertian SDLC
SDLC adalah bla bla bla
Senin, 10 Juli 2017
Pengertian, Manfaat Perlindungan terhadap Aspek-Aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS)
Halo guys, kembali lagi dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang Pengertian, Manfaat Perlindungan terhadap Aspek-Aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS). Apa sih itu? Mari simak saja penjelasan berikut.
Minggu, 09 Juli 2017
Studi Kasus Kualitas Pelayanan Sistem Informasi PT Jamsostek
Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi
Kantor Pelayanan Jamsostek |
Dalam tugas studi kasus kali ini kami menganalisis sistem kerja PT Jamsostek wilayah kerja di Kota Semarang.
Pengertian :
Kualitas merupakan tingkat baik buruknya sesuatu atau pun kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi sesuatu atau melebihi
harapan seseorang atau pun perusahaan.
Pelayanan ialah proses pemenuhan suatu
kebutuhan melalui suatu aktivitas orang lain maupun suatu perusahaan secara langsung
atau pun pelayanan bisa disebut juga sarana untuk menyediakan segala apa yang diperlukan
orang lain seperti relasi maupun konsumen. Jadi menurut saya kualitas pelayanan
merupakan suatu tingakat baik buruknya seseorang memenuhi apa yang diinginkan maupun
yang diharapkan kita atau pun orang lain sebagai ralasi maupun pembeli.
Sistem merupakan suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan yang berada dalam suatu item-item penggerakya atau bisa
disebut juga sebagai suatu alat yang terkait untuk kesatuan nya.
Informasi yaitu pemberitahuan suatu kabar berita yang disampaikan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sistem Informasi yaitu suatu kesatuan yang berkaitan dengan informasi
maupun teknologi dan interaksi terhadap orang, proses algoritma, dan data.
Studi kasus
Studi
kasus yang kita digunakan adalah hasil penelitian pada kantor cabang suatu
perusahaan PT Jamsostek (Persero) di Semarang.
Pengumpulan data yang dilaksanakan dari tanggal 1 April 2010 -12 Mei 2010 dan dilakukan
dengan pengiriman mail questioner ke 121 kantor cabang suatu perusahaan PT
Jamsostek (Persero) se- Indonesia dengan
jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 1210. Analisis data yang akan dilakukan
yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan
suatu tindak Uji T dan nilai koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi
antara suatu faktor dengan faktor lainnya. Setelah dilakukan analisis
data dan dilakukan pengkajian dengan berpatokan pada suatu model kesuksesan system
yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992) untuk mengetahui sistem
informasi yang dimiliki oleh PT Jamsostek ini. Model ini merupakan salah satu model
yang sederhana namun menjadi suatu model yang menjadi acuan untuk membuat sistem
informasi dapat diterapkan secara sukses di organisasi. Model yang diusulkan ini
ada enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, terdiri dari:
· Kualitas sistem
· Kualitas informasi
· Penggunaan atau pun kualitas pelayanan
· Kepuasan pemakai
· Dampak individual
· Dampak organisasi
· Dampak organisasi
Pelayanan pada Masyarakat |
Dan
ternyata di PT Jamsostek ini sudah diberlakukan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu
(SIPT) Online. Dari studi kasus ini bisa disimpulkan bahwa kualitas dari suatu
sistem itu mempengaruhi dan penting karena menyangkut pelayanan dan kepuasan
yang diberikan kepada pengguna ataupun konsumen. Jika kualitas sistem dibuat
sebaik mungkin maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasaan pengguna.Kualitas
suatu sistem dapat dikatakan baik jika memiiki beberapa ciri-ciri seperti bisa
di andalkan, bisa diakses langsung dan mudah penggunaannya sehingga pengguna tidak
kesulitan dan tentu lebih efektif. Diberlakukannya kegiatan Sistem Informasi Pelayanan
Terpadu (SIPT) online di PT Jamsostek, dalam perusahaan tersebut kualitas menjadi
lebih baik. Dapat lihat dari hasil uji T pada kepuasaan pengguna dan kualitas sistem
yang menunjukkan hasil yang meningkat signifikan pada level 99%. Sejak digunakannya
kegiatan SIPT di PT tersebut membuat pekerjaan menjadi lebih akurat, efiktif dan
berkualitas .Sistem dibuat menjadi lebih baik sehingga pengguna dapat lebih
mudah dalam menggunakannya. Pegawai di PT Jamsostek juga dapat memberi respon positif
sejak digunakannya sistem tersebut. Terjadi beberapa pengaruh yang signifikan
dalam kualitas sistem serta kepuasaan pengguna. Dari hasil uji T menyangkut dampak
Sistem Informasi Pelayanan terpadu online ini, menciptakan hasil yang signifikan
di level 95% dan jalur yang berkorelasi positif. Dari hasil tersebut kepuasaan pengguna
meningkat signifikan sehingga menyebabkan kepercayaan pengguna tersebut menjadi
lebih baik terhadap perusahaan jamsostek. Kepuasaan pengguna merupakan salah satu
hal penting dalam memperlihatkan kesuksesan sebuah sistem informasi yang
dibuat. SIPT online dari Perusahaan tersebut dipengaruhi beberapa hal yaitu kualitas
sistem, kualitas informasi, Dengan adanya SIPT online di PT jamsostek diharapkan dapat
terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan sistem informasi kepada pengguna.
Saran :
1. Maksimalkan
fasilitas layanan online guna memudahkan masyarakat dalam mengurus keperluan
Jamsostek.
2. Lakukan
pembaharuan sistem program SIPT agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat
seluruh Indonesia hingga ke pedesaan
3. Karna terbagi dalam 212
kantor cabang, PT Jamsostek harus mempunyai Tim untuk memantau dan mengkontrol
kinerja diberbagai cabang, jangan hanya mengandalkan SIPT online karna itu
hanya beberapa % dapat diketahui permasalahan lewat konsumen, sementara pekerja
nya tidak memberikan layanan yang memuaskan bagi konsumen nya.
DaftarPustaka
https://rdianto.wordpress.com/2012/01/21/pengertian-kualitas/
http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-pelayanan-apa-itupelayanan.html#
https://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-contohnyasoftskill/
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-informasi-dan-contohnya/
http://fahmidrg.blogspot.co.id/2016/06/studi-kasus-kualitas-pelayanan-dan.html
http://deniafriadi22.blogspot.co.id/2017/03/manajemen-layanan-sisteminformasi.html
Pengertian Six Sigma dan Total Quality Control (TQM) serta Kelebihan dan Kekurangannya
Apa itu Six Sigma dan Total Quality Management(TQM). Kelebihan juga
Kekurangannya
A. Pengertian Six Sigma dan TQM
Konsep Six Sigma |
Six Sigma adalah suatu alat manajemen
baru yang sangat
terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi
perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan
produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem
komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk
mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada
peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model
formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control ) dan alat karena digunakan bersamaan
dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.
Six Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6σ. Makin tinggi Sigma nya, semakin baik pula kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma nya semakin rendah pula tingkat kecacatan atau kegagalannya.
Total Quality Management (TQM) |
Total Quality Management didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM secara rinci (Handoko,1998):
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya. Sebab, berdasarkan TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa yang diterimanya.
1. Pengertian Total
Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.
2. Pengertian Kualitas
Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.
3. Pengertian Manajemen
Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.
Perbedaan
Six Sigma dan Total Quality Management (TQM)
Thomas Pyzdek, seorang konsultan implementasi
Six Sigma dan penyusun buku "The Six Sigma Handbook", pada bulan
Februari 2001, menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM
yaitu, TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah
manajemen yang digunakan dalam TQM).[butuh rujukan] Petunjuk untuk TQM begitu
umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang berbakat yang mampu
menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari.[butuh rujukan] Secara
singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan
meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian
peningkatan kualitas. Kemudian konsep Total Quality Control, pada tahun 1950,
menunjukkan bahwa kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang
jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area engineering dan
purchasing. Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan
Total Quality Control yaitu:
1.
Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis
lainnya.
2.
Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah
kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas
biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama.
3.
Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada
bagaimana meningkatkan kinerja produk.
B. Kelebihan
dan Kekurangan Six Sigma
Kelebihan Six Sigma
1.
Six Sigma sebagai program kualitas juga sebagai tool untuk pemecahan masalah. Six sigmamenekankan aplikasi tool ini secara metodis dan sistematis yang akan dapat menghasilkan terobosan dalam peningkatan kualitas. Metodologi yang sistematis ini bersifat generik sehingga dapat diterapkan baik dalam industri manufaktur maupun jasa.
2.
Six Sigma juga dikatakan sebagai metode yang berfokus pada proses dan pencegahan cacat (defect) (Snee, 1999). Pencegahan cacat dilakukan dengan cara mengurangi variasi yang ada di dalam setiap proses dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang sudah dikenal secara umum.
3.
Keuntungan dari penerapan Six Sigma berbeda untuk tiap perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang dijalankannya. Biasanya Six Sigma membawa perbaikan pada hal-hal berikut ini (Pande, Peter. 2000):
1. Pengurangan biaya
2. Perbaikan produktivitas
3. Pertumbuhan pangsa pasar
4. Retensi pelanggan
5. Pengurangan waktu siklus
6. Pengurangan cacat
7. Pengembangan produk / jasa
Kekurangan Six Sigma
1. Phobia terhadap Statistik, maksudnya yaitu butuh waktu untuk mempelajari statistik yang menjadi dasar Six Sigma . Banyak orang yang langsung ‘takut’ mendengar kata statistik.
2. Biaya Pelatihan, Sumber daya untuk memberi pelatihan kepada sejumlah orang bukan hanya biaya pelatihan tapi juga kegiatan yang terganggu atau harus digantikan oran lain. Dengan biaya puluhan bahkan dollar perusahaan besar yang mempunyai modal awal yang cukup untuk memulaiprogram Six Sigma ini.
3. Pengukuran CTQ, sangat mudah untuk mengukur jumlah cacat pada produk hasil proses manufaktur. Tapi pada organisasi pemeri jasa membutuhkan lebih banyak pemikiran dan manipulasi untuk mendefisikan CTQ. Misalknya dengan penilaian subjektif (skala 1-10) untuk suatu atribut pelayanan. Jika nilai yang didapat kurang dari 5, maka pelayanan tersebut dianggao Cacat. Hasil yang didapat adalah kuran yang subjektif. Dengan mengubah vatas penentuan cacat tidaknya suatu pelayaan akan didpat level sigma yang berbeda tentang suatu operasi. Selain subjektivitas, CTQ juga terkadang tidak dapat mencerminkam kondisi yang sebenarnya. Misalnya CTQ sama dengan jumlah pesawat yang tinggal landas tepat wakt atau jumlah kecelakaan disuatu lokasi konstruksi. Ukuran ini tisak mengukur seberapa terlambat pesawar tersebut atau seberapa serius kecelakaan yang terjadi.
4. Kurangnya pelatihan untuk menangani proses non manufaktur, metodologi yang diperkenalkan dalam pelatihan adalah yang umum dipakai dalam menangani masalah manufaktur yang kebanyakan mempunyai data-data kuantitatif. Meskipun telah mengikuti pelatihan Six Sigma, industri non manufaktur dengan karakteristik data kualitatis/atribut((misalnya hasil survei pelanggan, status pembayaran pelanggan) tidakdiperlengkapu dengan metodolodi yang tepat untuk menangani data semacam ini.
5. Ketidakmampuan melihat secara sistem, penentuan tujuan per proyek menimbulka resiko pemikiran pelaku six sigma terkotak-kotak hanya pada proyel yang sedang dijalankan. Ini menyebabkan tidak tercapainya peningatan yang optimal. Dengan kata lain, yang tercapai adalah optimum lokal, bukan global
C. Kelebihan Dan Kekurangan Dari TQM (Total Quality Management)
Kelebihan TQM
1.
TQM tidak mempercayakan semata-mata pada perintah atasan yang memerintah, jaringan dikembangkan secara multi-channel dan interaktip melalui suatu organisasi. Oleh karena itu, TQM adalah penting untuk menetapkan mata rantai kerjasama di dalam organisasi. Transformational Perubahan terjadi hanya ketika isu yang sulit, seperti anggaran, pabrikasi, pemasaran, distribusi dan seterusnya dicampur dengan isu yang sederhana seperti nilai-nilai, kultur, visi, gaya kepemimpinan, perilaku inovatif dan seterusnya.
2.
Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang menjawab semua kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga anatara keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi oleh konsep ini.
3.
Penerapan TQM merupakan konsep yang mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk membangun bersama mutu pendidikan yang lebih maju dan sinergis. Sehingga, dengan adanya pemberdayaan seluruh komponen yang ada di Indonesia ini maka pendidikan yang bermutu tinggi bukan hanya sekedar impian akan tetapi kenyataan yang akan dibangun bersama.
Kelemahan TQM
1. Kualitas sering merupakan aktivitas sampingan, terpisah dari isu kunci dari strategi usaha dan kinerja.
2. Pada banyak organisasi, kualitas dirasakan bersifat temporer dan apabila pemimpin yang memprakarsainya meninggalkan perusahaan, kualitas kemudian diabaikan.
3. Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata kualitas mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita memandangnya.
4.
Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tida jelas dengan menetapkan tujuan yang tampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
5. TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-departemen di banyak perusahaan.
6. TQM mengajarkan incremental atau perkembangan yang sedikit (small improvement), bukan perkembangan secara radikal (radical improvement) sehingga banyak pemimpin korporat tidak sabar setelah munculnya konsep reengineering. Reengineering adalah desain atau desain ulang bisnis yang mirip dengan process redesign, meskipun prakteknya mencakup skala yang lebih besar.
7. Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata kualitas mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita memandangnya. Kualitas merupakan suatu departemen yang ada dengan tanggung jawab khusus untuk pengendalian kualitas, di mana disiplin tersebut cenderung lebih berfokus kepada proses stabilisasi daripada memperbaiki proses. Ide keseluruhan dari filosofi kualitas juga membuat konsep secara keseluruhan tampak misterius bagi kebanyakan orang.
8. Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tida jelas dengan menetapkan tujuan yang tampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
9. TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-departemen di banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai kebijakannya secara sendiri-sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.
10. TQM mengajarkan incremental atau perkembangan yang sedikit (small improvement), bukan perkembangan secara radikal (radical improvement) sehingga banyak pemimpin korporat tidak sabar setelah munculnya konsep reengineering. Reengineering adalah desain atau desain ulang bisnis yang mirip dengan process redesign, meskipun prakteknya mencakup skala yang lebih besar.
Sekian tulisan saya yang dikutip dari Wikipedia.com dan beberapa sumber pendukung, semoga bermanfaat!
Sekian tulisan saya yang dikutip dari Wikipedia.com dan beberapa sumber pendukung, semoga bermanfaat!
Pengertian, Manfaat serta Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi bagi Lingkungan Sekitar #Softskill
Pengertian, Manfaat
serta Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi bagi Lingkungan Sekitar
Meningkatkan profit perusahaan dengan Sistem Informasi |
Hola!
Dalam tulisan ini saya akan memaparkan tentang Pengertian, Manfaat serta
Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi Bagi Lingkungan.
Sebelum
kita mengetahui lebih lanjut, apa sih Manajemen Layanan Sistem Informasi itu?
Mari kita lihat penjelasan berikut.
Pengertian Manajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen
Layanan Sistem Informasi merupakan manajemen yang melaksanakan kegiatan pelayanan
dalam suatu sistem pada suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian dan mendukung operasi yang bersifat manajerial,
juga kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan
yang diperlukan pihak luar tertentu.
Manfaat Manajemen Layanan Sistem Informasi
Manfaat Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah untuk membuat inovasi atau terobosan-terobosan di dunia bisnis yang tentu dengan majunya teknologi teknlogi saat ini menjadi sangat bermanfaat. Hal ini sangat berguna karena dapat menarik konsumen maupun mempertahankan konsumen yang sudah ada, karena lambat laun persaingan dalam dunia bisnis akan semakin ketat.
Manajemen Layanan Sistem Informasi juga bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah kedepannya. Serta untuk memperoleh informasi yang dapat membantu kondisi perusahaan atau yang perusahaan perlukan.
Selain itu, Manajemen Layanan Sistem Informasi juga berfungsi agar efisiensi kinerja dari perusahaan bertambah, dan dengan bertambahnya efisiensi kinerja perusahaan, hasil kerja akan lebih efektif dan strategi dapat sepenuhnya terlaksana seperti yang diharapkan.
Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi
Ada beberapa Peranan Manajemen Layanan Sistem
Informasi Bagi Lingkungan Sekitar, antara lain yaitu :
1. Mendukung Operasional Bisnis.
Manajemen Layanan Sistem Informasi menyediakan
berbagai dukungan dalam operasional bisnis seperti akuntansi sampai penelusuran
pelanggan atau kegiatan bisnis yang dilakukan sehari-hari.
2. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem Informasi juga dirancang untuk membantu
mencapai sasaran yang tentu membantu agar perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
3.Perencanaan Strategi Perusahaan dan Kebijakan.
Dapat digunakan untuk mengetahui selera konsumen dan juga peluang pasar.
4.Meningkatkan Aksebilitas Data
Data juga dapat diakses secara cepat dan tepat waktu
juga akurat bagi pemakainya, dengan ini tentu pelayanan
kepada para pelanggan dan klien bisnis bisa lebih maksimal.
5.Meningkatkan Strategi Suatu Layanan Secara Global
dan Menyeluruh.
Dapat atau mampu meningkatkan persaingan bisnis secara
lokal maupun global serta melakukan pengololaan dan pengawasan pasar.
6.Meningkatkan Efisiensi Kerja.
Layanan Manajemen Sistem Informasi juga dapat berguna
untuk mengolah berbagai macam transaksi, menekan biaya dan menghasilkan
pendapatan dari suatu produk atau
pelayanan yang ditawarkan perusahaan.
7. Meningkatkan Daya Saing Bisnis.
Karena semakin meningkatnya persaingan bisnis,
Manajemen Layanan Sistem Informasi ini dapat membantu sebuah perusahaan untuk
bersaing dipasar bebas karena manfaatnya bagi perusahaan itu sendiri.
Nah bagaimana? Sudah bisa
disimpulkan? Hehehe jadi kesimpulannya Manajemen Layanan Sistem Informasi ini
suatu metode Sistem Informasi yang diaplikasikan ke bidang bisnis agar
terciptanya manfaat dan peranan seperti yang disebutkan diatas. Ternyata
kemajuan teknologi bisa bermanfaat banyak ya bagi kehidupan manusia, sampai
ketemu di tulisan berikutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)