Senin, 11 Januari 2016

Bab 8 Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan


Bab 8 Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan

Ilmu pengetahuan terdiri dari dua kata yaitu  ilmu dan pengetahuan, ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, dimana teori pengetahuan merupakan cabang atau filsafat.

1. ILMU PENGETAHUAN
Berikut beberapa teori para ahli mengenai ilmu pengetahuan:
1.       Aristoteles: pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
2.       Decartes: ilmu pengetahuan merupakan serba budi;
3.        Bacon danDavid Home: ilmu pengetahuan merupakan pengalaman indera dan batin;
4.       ImmanuelKent: Pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman; dan menurut teor
5.       Phyroo: mengatakan tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiahndan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah guna mendukung dalam mencapai tujuan ilmu, sehingga benar-benar objektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi :
a.       Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
b.      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c.       Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
d.      Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya. Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generic meliput segala usaha penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai penggunaan sistematis dari pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk keperluan produksi bahan2, cipta rencana sistem metode atau proses yang berguna, tetapi yang tidak mencakup produksi atau engineeringnya. (Bachtiar Rifai, 1975)

Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut, perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimna konteksnya dengan teknologi dan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpaduan dan pertimbangan moral dan ilmiah. Contoh sederhana tapi mendalam terjadi pada masyarakat mitis. Dalam masyarakat tersebut ada kesatuan dari pengetahuan dan perbuatan, demikian pula hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban setiap individu jelas. Argumen ontologis, kalau menurut teori Plato, artinya berteori tentang wujud atau hakikat yang ada. Keadaannya sekarang sudah berkembang sehingga manusia sudah mampu membedakan antara ilmu pengetahuan dengan etika dalam suatu sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. TEKNOLOGI
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengeubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudu “The Technological Society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik. Meskipun untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Batasan ini bukan bentuk teoritis, melainkan perolehan dari aktivitas masing - masing dan observasi fakta dari apa yang disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya. Menurut Sastrapratedja  ciri-ciri fenomena adalah sebagai berikut:
a.       Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
b.      Artifilitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c.       Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeminilisikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
d.      Teknis  berkembang pada suatu kebudayaan.
e.      Monisme, artinya semua teknik bersatu  saling berinteraksi dan saling bergantung.
f.        Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
g.       Otonomi, artinya teknik berkembang menurut sendiri.
Luas bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
1.       Teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri.
2.       Teknik meliputi bidang organisasi seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukumdan militer.
3.       Teknik meliputi bidang manusiawi , seperti pendidikan, kerja, olahraga, hiburan dan obat-obatan.
Teknologi tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi barat, yang sering masuk dengan ditunggangi oleh segelintir orang atau sekelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi barat tersebut adalah :
1.       Serba intensif dalam berbagai hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain.
2.       Dalam struktur sosial teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3.       Kosmologi atau pandangan teknologi barat adalah menganggap dirinya sebagai pusat yang lain feiferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier, memahami realitas secara terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan atau mengambil jarak dengan alam.

3. Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Nilai
Ilmu dapatlah dipandang sebagai sebuah produk, sebagai sebuah proses, dan sebagai paradigma etika ( Jujun S. Surriasumantri). Ilmu sebuah produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode  keilmuan dan diakui secara umum dan universal maksudnya. Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai atau moral berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri. Dalam hal ini ilmu dan teknologi dibagi menjai dua golongan yaitu :
1.       Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal penggunaanya terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik atau tujuan buruk.
2.       Golongan menyatakan ilmu dan teknologi bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan.
Masyarakatseperti nilai dan moral, sebab kurangnya kendali demikian konsekuensinya jauh lebih buruk. Upaya untuk menjinakkan teknologi diantaranya:
1.       Mempertimbangkan atau kalau perlu mengganti kriteria utama dalam menolak atau menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan ekonomis atau sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.
2.       Pada tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan ilmuwan sosial dari berbagai disiplin ilmu.

4. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang merupakan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok bisa dipengaruhi oleh tiga hal yaitu :
a.       Perspektif manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
b.      Posisi manusia dalam lingkungan sekitar dan
c.       Kebutuhan objektif  manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Ciri-ciri mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan adalah sebagai berikut :
a.       Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dsb
b.      Tidak memiliki kemugkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan seperti, untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
c.       Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orangtua mencari tambahan penghasilan.
d.      Kebanyakan tinggal didesa sebagai peserta bebas self employed,  berusaha apa saja.
e.      Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Kemiskinan disebabkan struktur ekonomi, dan inti pokok dari struktur adalah realisasi hubungan antara suatu subjek dan objek dan sistem. Pola relasi dalam struktur sosial ekonomi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Pola relasi antara manusia (subjek) dengan sumber-sumber kemakmuran ekonomi seperti alat-alat produksi, fasilitas-fasilitas negara, perbankan dan kekayaan sosial.
b.      Pola relasi antara subjek dengan hasil produksi.
c.       Pola relasi antara subjek antara komponen-komponen sosial ekonomi dalam keseluruhan mata rantai dalam kegiatan dengan bantuan sistem produksi.
Kalau kita menganut teori fungsionalis dari stativikasi maka kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu :
1.       Fungsi ekonomi : Penyedia tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana sosial.
2.       Fungsi sosial : menimbulkan altruisme  ( kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya,
3.       Fungsi kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia
4.       Fungsi politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.

 Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi, karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
Bab 7 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan



Bab 7 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

1. Masyarakat Perkotaan, Aspek - Aspek Positif dan Negatif

A. Pengertian masyarakat
Berikut beberapa pendapat para ahli : 
1.       R. Linton : masyarakat adalah kelompok manusia yang telah cukup lama  hidup dan bekerjasama sehingga, merek a ini dapat mengorganisasikan  dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas -  batas tertentu
2.        M.J Herskovits : Masyarakat adalah kelompok individu yang     diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup organi     sasi tertentu
3.       J.L Gillin dan J.P Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan  yang sama.
4.       S.R Steinmetz : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan -                 pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat ada teratur.
5.       Hasan Shadily : masyarakat adaalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh pertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

B. Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community, pengertian masyarakat kota tidak terbatas pada aspek - aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi lebih luas lagi. Orang - orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup artinya oleh hanya sekadarnya atau apa adanya, hal ini disebabkan oleh pandangan warga kota sekitarnya.
Ciri - ciri masyarakat kota :
1.       Kehidupan agama berkurang dibanding didesa.
2.       Orang kota umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa harus bergantung  pada orang lain atau manusia perorangan atau individu.
3.       Pembagian kerja diwarga lebig tegas dsn mempunyai batas - batas yang nyata.
4.       Kemungkinan mendapatkan pekerjaan jauh lebih baik dibanding warga desa.
5.       Jalan pikiran masyarakat kota rasional.
6.       Pembagian waktu sangat teliti.
7.       Kota - kota terbuka dalam menerima pengaruh - pengaruh dari luar.

C. Perbedaan desa dan kota
Ciri - ciri yang digunakan untuk membedakan desa dan kota :
1.       Jumlah dan kepadatan penduduk
2.       Lingkungan hidup
3.       Mata pencaharian
4.       Corak kehidupan sosial
5.       Stratifikasi sosial
6.       Mobilitas sosial
7.       Pola interaksi sosial
8.       Solidaritas sosial
9.       Kedudukan dalam hirarki sistem administrasi nasional

2. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat kota dan desa terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan. Kota tergantung pada desa yang memenuhi kebutuhanbahan pangan seperti beras, daging dan lainlain, sebaliknya kota menyediakan yang diperlukan orang   desa seperti pakaian, alat, obat - obatan pembasmi hama dan lain - lain.

3. Aspek Positif dan Negatif
Suatu lingkungan perkotaan  mengandung lima unsur yaitu :
1.       Wisma
2.       Karya
3.       Marga
4.       Suka
5.       Penyempurnaan

4. Masyarakat Pedesaan
A. Pengertian desa/pedesaan
Menurut Sutardjo Hartohadikusuma : desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Menurut Bintaro : desa adalah perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disitu (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal - balik dengan daerah lain.
Menurut Paul H. Landis : Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa
Ciri - ciri desa sebagai berikut : 
A.      Memiliki pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
B.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
C.      Cara berusaha (ekonomi) agraris yang paling umum sangat dipengaruhi oleh 
D.      Alam seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam sedangkan pekerjaan yang bukan agraris bersifat sambilan.
B. Hakikat dan sifat masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan dipandang atau dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat tentang damai sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir. Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat kita juga menjumpai gejala - gejala sosial yang diistilahkan dengan :
A.      Konflik ( pertengkaran )
B.      Kontraversi ( Pertentangan )
C.      Kompetensi ( persiapan )
D.      Kegiatan pada masyarakat pedesaan
E.        Sistem nilai budaya petani di Indonesia
C. Sistem nilai budaya petani indonesi antara lain : 
1.       Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi didalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik  baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
2.       Mereka menganggap bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang - kadang untuk mencapai kedudukannya.
3.       Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), sekarang kurang memerdulikan masa depan, mereka kurang mampu itu. Bahkan kadang kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan adil bagi mereka)
4.       Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa - peristiwa macam itu tidak berulang kembali.
5.       Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong - royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya bergantung kepada  sesamanya.

D. Unsur - unsur desa
1.       Daerah dalam arti tanah  tanah yang produktif dan yang tidak beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
2.       Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
3.       Tata kehidupan dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan - ikatan pergaulan warga desa. Jadi mengangkut seluk - beluk kehidupan masyarakat desa (rural society).
Ketiga unsur desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.

E. Fungsi desa
1.       Desa berfungsi sebagai pemberi bahan makanan pokok seperti padi, jagung,    ketela dan lain - lain
2.       Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga     kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
3.       Dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri desa nelayan, dan sebagainya.

5. Urbanisasi dan Urbanisme
Proses urbanisasi dapat terjadi diseluruh dunia ,proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat atau cepat tergantung dari keadaan masyarakat :
1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
2. Bertambahnya penduduk kota disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang    berasal dari desa -desa.

6. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Masyarakat Perkotaan
Dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :
1.       Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2.       Pekerjaan atau mata pencaharian
3.       Ukuran komunitas
4.       Kepadatan penduduk
5.       Homogenitas dan heterogenitas
6.       Diveren sosial
7.       Pelapisan sosial
8.       Nilai dan sistem nilai
9.       Interaksi sosial
10.   Pengawasan sosial
11.   Pola kepemimpinan
12.   Standar kehidupan
13.   Kesetiakawanan sosial
14.   Mobilitas sosial